CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 15 September 2008


Dari ke-empat film yang ydah di buat dan dari ke-emat novel Harry Potter yang udah aku baca,mennurutku Harry Potter and The Goblet of Fire atau Harry Potter dan Piala Aoi adalah yang paling oke.Well,ini review-nya..

Harry Potter dan Piala Api
(Dialihkan dari Harry Potter and the Goblet of Fire (film))Harry Potter dan Piala Api (film)

Sutradara Mike Newell
Produser David Heyman
David Barron
Penulis Novel:J. K. Rowling
Skenario:Steve Kloves
Pemeran:
Daniel Radcliffe
Rupert Grint
Emma Watson
Ralph Fiennes
Michael Gambon
Brendan Gleeson
Robert Pattinson
Miranda Richardson

Musik oleh Patrick Doyle
Tema oleh:John Williams
Sinematografi Roger Pratt
Penyunting Mick Audsley
Distributor Warner Bros. Pictures
Tanggal rilis 18 November, 2005
Durasi 157 menit.
Anggaran $150 juta
Keuntungan kotor $896,016,159
Prekuel Prisoner of Azkaban
Sekuel Order of the Phoenix

Harry Potter and the Goblet of Fire adalah film keempat dari seri Harry Potter yang diadaptasi dari penulis best-seller J.K Rowling. Disutradarai oleh Mike Newelldan dirilis pada tanggal 18 November 2005. Tiga hari setelah dirilis, film ini memperoleh pendapatan kotor sebesar 102 juta dolar AS, pendapatan untuk minggu pertama yang paling tinggi diantara film Harry Potter yang lain. Film ini mendapatkan nominasi untuk Best Art Direction di ajang Academy Award 2006.

Sinopsis
Harry, Hermione dan Keluarga Weasley pergi untuk menonton final Piala Dunia Quidditch ketika malamnya terjadi kekacauan di perkemahan. Para Pelahap Maut yang mengenakan topeng muncul dan membakari tenda-tenda. Harry yang terpisah dari teman-temannya dan sempat pingsan, sempat melihat sesosok bayangan menggumamkan sesuatu dan mengirimkan Tanda Kegelapan ke angkasa, tapi ketika Ron dan Hermione tiba, orang tersebut telah pergi. Mereka nyaris dituduh sebagai orang yang melepaskan Tanda Kegelapan tersebut.

Ketika kembali ke Hogwarts, mereka dikejutkan dengan berita bahwa Hogwarts menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Turnamen Triwizard, sebuah turnamen yang diadakan untuk mempererat persaudaraaan antar Sekolah Sihir. Dua sekolah lain yang mengikuti turnamen ini adalah Akademi Sihir Beauxbatons pimpinan Madame Maxime dan Institut Durmstrang yang dipimpin oleh Igor karkaroff. Setiap sekolah akan diwakili oleh satu juara sekolah, yang akan dipilih setelah memasukkan nama mereka ke dalam Piala Api.

Piala Api telah memuntahkan 3 nama untuk 3 sekolah, yaitu Fleur Delacour dari Beauxbatons, Victor Krum dari Durmstrang, dan Cedric Diggory dari Hogwarts ketika semua orang mengira seleksi telah berakhir. Namun ternyata Piala Api kembali memuntahkan satu nama, Harry Potter. Semua orang mengira Harry (yang masih di bawah umur untuk mengikuti turnamen tersebut) berhasil mengelabuhi Piala Tersbut ketika Mad-Eye Moody, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam Hogwarts tahun ini, menepiskan anggapan mereka, dan mengatakan bahwa dibutuhkan sihir yang sangat kuat untuk merekayasa Piala Api. Meski kedua sekolah lain mengajukan protes, akhirnya Harry ditetapkan sebagai salah satu juara.

Berbagai tanggapan diperoleh Harry dari orang-orang terdekatnya. Ron, sahabatnya selama ini, agak cemburu dengan tampilnya Harry sebagai juara, dan mereka sempat tidak berbicara satu sama lain. Hermione percaya bahwa bukan Harry yang memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Sirius yang masih dalam pelarian memperingatkan Harry untuk berhati-hati karena peserta turnamen sangat rentan terhadap kecelakaan. Di tugas pertama, keempat juara diperintahkan untuk mengambil telur emas dari seekor naga, di mana di dalam telur tersebut berisi petunjuk untuk tugas kedua. Harry (dan ketiga juara lain—meskipun tidak diperlihatkan dalam film) berhasil mengambil telur emas tersebut dan lolos dari serangan naga.

Di hari Natal, diadakan Pesta Dansa, dimana para juara diwajibkan memiliki pasangan karena mereka akan melakukan dansa pembukaan. Harry yang mengincar seeker Ravenclaw yang cantik, Cho Chang, ternyata kalah cepat dari Cedric Diggory. Akhirnya Harry ke pesta tersebut berpasangan dengan Parvati Patil, Ron dengan Padma Patil, dan Hermione (yang mengejutkan demua orang) berpasangan dengan Victor Krum, seeker nasional Bulgaria, sang juara Durmstrang.

Tugas kedua adalah menyelamatkan sandera di bawah laut. Sandera Harry adalah Ron, sandera Krum adalah Hermione, sandera Cedric adalah Cho Chang, dan sandera Fleur adalah adiknya, Gabrielle. Fleur tidak bisa menyelamatkan adiknya akibat serangan Grindylow. Harry yang mengira tugas ini betul-betul serius memaksakan dirinya membebaskan Ron dan Gabrielle sekaligus, sehingga ia dipermaklumkan menjadi juara kedua karena ‘akhlak yang baik’.

Setelah tugas kedua, Harry menemukan mayat Barty Crouch, wakil dari Kementrian Sihir untuk Turnamen Triwizard, dan bergegas mendatangi kantor Dumbledore untuk melaporkannya. Sesampainya di sana, Harry diminta untuk menunggu di kantor Dumbledore, dan saat itulah Harry masuk ke dalam Pensieve, membawa Harry ke dalam ingatan Dumbledore bertahun-tahun yang lalu, ketika Kementrian mengadili putra Barty Crouch dengan tuduhan sebagai Pelahap Maut.

Tugas ketiga adalah sebuah labirin, yang telah diberi berbagai rintangan. Piala Api terletak di tengah labirin tersebut. Siapa yang terlebih dahulu menemukan Piala tersebut, dialah yang tampil sebagai juara Turnamen Triwizard. Cedric dan Harry masuk terlebih dahulu, diikuti Krum, dan terakhir Fleur. Dalam tugas ini, ternyata Krum telah berada di bawah Kutukan Imperius, dan ia menyerang siapa saja yang ditemuinya. Ia menyerang Fleur. Cedric dan Harry juga diserangnya, dan ketika mereka tengah menghindari kejaran Krum, mereka telah melihat jalan menuju Piala Api. Cedric terhambat karena belitan tanaman. Sejenak Harry ragu, tapi ia kembali ke Cedric dan membantunya melepaskan diri. Mereka pun sepakat untuk menjadi juara bersama. Ketika mereka menyentuh Piala Api tersebut bersamaan, Harry sadar bahwa Piala tersebut adalah portkey. Sebelum sadar dimana mereka berada, Cedric dibunuh oleh Peter Pettigrew. Ia juga memantrai sebuah patung untuk menawan Harry. Mulailah ritual pembangkitan Voldermort. Dengan kengerian luar biasa Harry menyaksikan Voldermort hidup kembali dan segera bereunifikasi dengan para Pelahap Mautnya yang segera ber-Apparate satu persatu di sisinya. Harry menyaksikan satu persatu mereka membuka topengnya, dan melihat bahwa Lucius Malfoy ada diantara mereka. Voldermort bermaksud membunuh Harry dengan cara duel. Namun ketika tongkat mereka bertemu, terjadilah efek yang sangat langka, yang disebut sebagai Priori Incantatem. Tongkat Voldermort mengeluarkan bayangan orang-orang yang pernah dibunuhnya, termasuk orang tua Harry. Ayah dan Ibu Harry menyuruhnya untuk kembali ke Piala agar dapat kembali ke sekolah. Maka Harry, sambil menyeret tubuh Cedric, kembali menyentuh Piala yang membawanya kembali ke Hogwarts.

Para penonton yang mengira mereka telah mendapatkan Piala bersorak kegirangan, sebelum kemudian berganti dengan jeritan histeris ketika sadar bahwa Cedric Diggory telah menjadi mayat. Harry yang tengah kalut dibawa oleh Moody kembali ke kastil. Dan beberapa saat kemudian terkuaklah rahasia, bahwa ternyata selama ini dia adalah Barty Crouch Jr, yang ditugasi untuk membawa Harry di malam Voldermort bangkit kembali.

Pemain
Daniel Radcliffe sebagai Harry Potter
Rupert Grint sebagai Ronald Weasley
Emma Watson sebagai Hermione Granger
Michael Gambon sebagai Albus Dumbledore
Gary Oldman sebagai Sirius Black
Ralph Fiennes sebagai Lord Voldermort
Brendan Gleeson sebagai Mad-Eye Moody
Maggie Smith sebagai Minerva McGonagall
Alan Rickman sebagai Severus Snape
Robbie Coltrane sebagai Rubeus Hagrid
Miranda Richardson sebagai Rita Skeeter
Robert Pattinson sebagai Cedric Diggory
Stanislav Ianevsi sebagai Viktor Krum
Clémence Poésy sebagai Fleur Delacour
Katie Leung sebagai Cho Chang
David Bradley sebagai Argus Filch
Robert Hardy sebagai Cornelius Fudge
Frances de la Tour sebagai Olympe Maxime
Predrag Bjelac sebagai Igor Karkaroff
Jason Isaacs sebagai Lucius Malfoy
Tom Felton sebagai Draco Malfoy
Timothy Spall sebagai Peter Pettigrew
Mark Williams sebagai Arthur Weasley
Matthew Lewis sebagai Neville Longbottom
James Phelps sebagai Fred Weasley
Oliver Phelps sebagai George Weasley
Bonnie Wright sebagai Ginny Weasley
Shefali Chowdhury sebagai Parvati Patil
Afshan Azad sebagai Padma Patil
Roger Lloyd-Pack sebagai Barty Crouch
David Tennant sebagai Barty Crouch Jr.
Shirley Henderson sebagai Myrtle Merana
Geraldine Somerville sebagai Lily Potter
Adrian Rawlins sebagai James Potter
Eric Sykes sebagai Frank Bryce

Trivia
Film Harry Potter pertama yang diberi rating PG-13 oleh MPAA, karena adegan kekerasan dan menakutkan saat Voldermort bangkit kembali, dan kekerasan dalam tugas Triwizard. Oleh BBFC diberi rating 12A dengan alasan banyaknya laba-laba, Fleur yang ditarik oleh tanaman di Tugas Ketiga, dan Ron mengucapkan “piss off” dan Harry mengucapkan “Damn”.
Mad-Eye Moody palsu dan Barty Crouch Jr. selalu menjilat bibirnya. Ini adalah petunjuk bahwa mereka adalah orang yang sama. Dalam satu adegan, ketika Moody palsu menjilat bibirnya, Barty Crouch Sr. sadar bahwa ia adalah anaknya. Inilah alasan mengapa ia dibunuh.
Personil Radiohead, Jonny Greenwood dan Phil Selway, bersama pentolan Pulp, Jarvis Cocker, pemain bas Steve Mackey dan Jason Buckle dari All Seeing I dan Steve Claydon dari Add N to (X) tampil dalam film sebagai member dari band The Weird Sisters.
Beberapa rumor sebelum film ini beredar, menyebutkan bahwa Rowan Atkinson dan John Malkovich dipertimbangkan untuk peran Voldermort. Tapi terbukti bahwa kabar ini tidak benar.
Sebuah foto yang dirilis oleh Warner Bros, menampilkan Harry berdiri di depan nisan Riddle yang menunjukkan nama ayah Voldermort adalah Tom Marvolo Riddle, dimana itu adalah nama asli dari Voldermort, dan di samping itu tahun lahir dan kematiannya tidak akurat. Menurut buku Harry Potter and the Half Blood Prince, Marvolo Gaunt adalah nama kakek Voldermort dari pihak ibu, jadi tidak mungkin ayah Voldermort memiliki ‘Marvolo’ sebagai nama tengahnya. Dan lagi, Voldermort lahir pada tahun 1926, sehingga 1915, yang tertera sebagai tahun kelahiran ayah Voldermort, sangat tidak mungkin. Kemudian foto ini direkayasa secara digital sehingga saat ini sudah tidak terdapat kesalahan tersebut.
Laba-laba yang digunakan Moody untuk mendemonstrasikan Kutukan-Tak-Termaafkan adalah jenis Tailles Whip Scorpion.
Lagu yang dinyanyikan Hermione dan Hagrid ketika Harry menemukan tubuh Crouch adalah himne Hogwarts.
Nama-nama yang tertera pada nisan di kuburan adalah nama kru film ini, supaya tidak mendapat masalah hak cipta dengan orang lain.
Poster awal yang dirilis kurang tanda koma. Di situ tertulis Difficult times lie ahead Harry. Baru setelah beberapa bulan, poster yang beru dirilis dengan tulisan Difficult times lie ahead, Harry.
Sebelum ditawari film ini, Mike Newell sudah diplot untuk menyutradari The Constant Gardener yang juga dibintangi Ralph Fiennes. Tapi akhirnya Newell lebih memilih Harry Potter.
Mike Newell adalah orang Inggris pertama yang menyutradari film ini.
Band yang bermain di daerah Maze untuk adegan Tugas Ketiga, diciptakan oleh seorang musikus muda dari Aylesbur Music Center di Inggris. Tetapi akhirnya musiknya di’dubbing’ karena untuk adegan itu mereka menggunakan instrumen ‘sihir’.
Di bagian akhir credit title terdapat tulisan “Tidak ada naga yang terluka dalam pembuatan film ini.”
Di lemari milik Snape, bisa dilihat sebuah label dengan tulisan “Half-Blood Prince.


Perbedaan Antara Buku Dengan Film
Banyak sekali bagian yang dipotong dari buku, mengingat tebalnya buku aslinya. Perbedaan tersebut antara lain :
Karakter yang dihilangkan dalam film ini adalah Ludo Bagman, Vernon Dursley, Petunia Dursley, Dudley Dursley, Bertha Jorkins, Dobby, Winky, Narcissa Malfoy, Molly Weasley, Percy Weasley, Bill Weasley, Charlie Weasley, Ollivander. Guru-guru juga sangat berkurang porsinya. Hanya Moody yang ditampilkan ketika memberikan pelajaran tentang Kutukan-Tak-Termaafkan.
Tidak jelas siapa pemenang Piala Dunia Quidditch. Adegan Piala Dunia Quidditch hanyalah menegaskan bahwa Krum adalah seorang seeker nasional yang populer.
Beauxbatons digambarkan sebagai sekolah khusus wanita, dan Durmstrang digambarkan sebagai sekolah khusus laki-laki. Tidak demikian halnya di buku.
Di Tugas Triwizard pertama tidak ditunjukkan bagaimana para juara selain Harry menghadapi naganya. Di buku, naga yang dihadapi para juara berbeda-beda, dan naga-naga tersebut diikat erat, sehingga tidak mungkin terbang terlalu jauh.
Di film sama sekali tidak disebutkan tentang Gerakan Pembebasan Peri Rumah (SPEW) yang dimotori Hermione.
Karena Dobby tidak ditampilkan, yang membantu Harry di Tugas Kedua, yaitu memberikan Gillyweed pada Harry, adalah Neville.
Sirius ada di satu adegan saja. Padahal di buku, perannya cukup besar. Bahkan ia kembali ke Hogsmeade untuk lebih dekat kepada Harry.
Peran Rita Skeeter sangat kecil, padahal banyak hal penting menyangkut dirinya seperti terungkapnya ia sebagai animagus ilegal (yang digunakan sebagai ‘senjata’ Hermione di seri ke-5) dan tulisannya tentang cinta segitiga Harry, Hermione dan Krum yang menggelikan.
Di film tidak disebutkan tentang Hadiah 1000 Galeon untuk pemenang Turnamen Triwizard. Di buku dijelaskan bahwa Harry mendapatkan uang tersebut (karena orangtua Cedric tidak mau menerimanya) dan memberikannya pada si Kembar Weasley yang digunakan oleh mereka sebagai modal untuk membuka toko lelucon mereka “Sihir Sakti Weasley” di seri ke-5.
Di film tidak dijelaskan bahwa Karkaroff adalah bekas Pelahap Maut, dan bahwa ia kabur dari Hogwarts sebelum Turnamen selesai karena Tanda Kegelapan di lengannya makin jelas. Di buku dijelaskan bahwa Karkaroff adalah bekas Pelahap Maut yang menukar kebebasannya dengan memberikan nama-nama Pelahap Maut lainnya, sehingga ia amat takut ketika tahu bahwa Voldermort bangkit kembali.
Di akhir film juga tidak dijelaskan bagaimana Dumbledore tidak sepaham dengan Kementerian Sihir. Entah mengapa, Newell tidak membuat ending yang ‘menggantung’ seperti bukunya. Sesungguhnya di seri ke-4 inilah Dumbledore secara tegas menyatakan ia ‘berpisah jalan’ dengan Kementerian, dan memulai instruksi-instruksi yang mengarah pada pengumpulan kembali Orde Phoenix.

0 komentar: